Waduh! 54% Alat Timbang di Indonesia Tidak Akurat - Fakta Unik Copas
Sahabat Fakta Unik Copas ,Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengakui sebagian besar alat ukur atau timbangan di Indonesia tidak layak guna. Akibatnya dari kejadian ini konsumen yang dirugikan.
"Analisis Sucofindo tahun 2012, 54% kita punya alat ukur, takar dan timbangan yang tidak sesuai dengan ketentuan. Dengan kejadian itu maka jelas kita akan lakukan penertiban karena merugikan konsumen," tutur Dirjen Standarisasi Perlindungan Konsumen Kemendag Nuz Nuzulia Ishak
Sementara itu, Nuz juga menghitung kerugian dari adanya kejadian ini. Menurutnya penggunaan timbangan yang tidak sesuai akan menimbulkan kerugian cukup besar.
"Kesalahan banyak sekali dilakukan setiap satu timbangan yaitu 10%. Ini akan menyebabkan inflasi dan mempengaruhi PDB. PDB kita per tahun sekarang Rp 9.000 triliun kalau terjadi kesalahan pengukuran Rp 1,75 triliun melayang. Jadi tugas Pemda juga harus lebih memperhatikan ini," katanya.
Untuk meminimalisir kejadian ini, ia telah menambah jumlah alokasi anggaran mencegah pelanggaran alat ukur (metrologi).
"Anggaran tahun 2013 sebesar Rp 51 miliar untuk sekitar 12 UPTD (unit pelayanan teknis daerah), kita beri infrastruktur dan beri gedung serta laboratorium. Anggaran tahun lalu hanya Rp 27 miliar," tuturnya.
Sementara itu, Menteri Perdagangan Gita Wirjawan akan terus melakukan penertiban dan penciptaan pasar tertib ukur dan daerah tertib ukur.
"Oleh karena itu, pembangunan metroloogi tetap harus dilakukan oleh standarisasi dan perlindungan konsumen. Tahun lali ada 95 pasar tradisional yang ditetapkan menjadi pasar tertib ukur, dan 4 daerah tertib ukur. Tahun 2013 kita targetkan ada 35 pasar tertib ukur dan 7 daerah tertib ukur," cetusnya.
Wah Sahabat Fakta Unik Copas bisa berabe neh kalau urusannya begini.. Tapi biarlah. Kita juga bisa apa.. :) ya semoga artikel tentang Waduh! 54% Alat Timbang di Indonesia Tidak Akurat yang dikutip dari Detik.com bisa bermanfaat untuk sahabat semua :)
Belum ada komentar untuk "Waduh! 54% Alat Timbang di Indonesia Tidak Akurat"
Posting Komentar
berkomentarlah dengan kata yang sopan seperti budaya bangsa kit :)